Tanda-tanda waqaf di dalam al-Quran adalah ijtihad para ulama untuk memudahkan kepada para pembaca al-Quran. Memudahkan dalam konteks ini adalah dengan cara memberikan tanda di mana tempat waqaf yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan. (Baca: Pembagian Waqaf di dalam Membaca Al-Quran)
Selain wilayah ijtihad para ulama, tanda waqaf di dalam al-Quran juga memiliki keberbedaan antara mushaf satu dengan yang lainnya. Masing-masing ulama mempunyai standar tersendiri dan dengan argumentasi yang bermacam-macam. Misalnya tanda waqaf di mushaf Tunisia berbeda dengan di Indonesia atau negara-negara yang mayoritas mengikuti bacaan Imam Hafs.
Meskipun memiliki keberbedaan dalam penulisan tanda waqaf, hal itu tidak memengaruhi penafsiran secara radikal. Keberbedaan tanda waqaf hanya karena perbedaan-perbedaan kecil dalam hal pemikiran ilmu tajwid. Hal tersebut juga diafirmasi oleh Maulia (2020) yang melakukan perbandingan tanda waqaf antara mushaf Indonesia dan Madinah.
Pada artikel ini, secara khusus akan membahas tentang tanda waqaf di dalam al-Quran sesuai dengan standar mushaf Indonesia. Bukan negara lainnya.
Berikut ini adalah arti dari tanda-tanda waqaf di dalam al-Quran beserta contohnya;
(م) untuk waqaf Lazim
Contoh waqaf lazim QS. Al-Baqarah: 8
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ - ٨
Artinya;
Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.
Akhir dari ayat ke 8 jika diperhatikan tedapat tanda mim kecil di atas huruf nun pada lafal bi mu'minin. Oleh sebab itu tidak boleh diwashalkan pada ayat setelahnya yaitu yukhadi'unallah...
(لا) untuk waqaf yang Dilarang (mamnu')
Contoh waqaf yang dilarang (mamnu') pada QS. Al-Baqarah ayat 11
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ - ١١
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.”
Pada lafal fil ardli terdapat tanda لا oleh sebab itu dilarang untuku waqaf.
(ج) untuk waqaf Jaiz (diperbolehkan)
Contoh Waqaf jaiz QS. Al-Baqarah ayat 9
يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ - ٩
Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.
Pada QS. Al-Baqarah ayat 9 di atas boleh waqaf pada kata aamanu. ini adalah yang dinamakan waqaf jaiz.
(صلى) untuk waqaf jaiz, namun sebaiknya washal
Contoh waqaf jaiz pada QS. Al-Baqarah ayat 23
وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ - ٢٣
Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Pada lafal min mitslih diperbolehkan untuk waqaf, namun sebaiknya dibaca washal saja.
(قلى) untuk waqaf jaiz, namun sebaiknya waqaf
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُ ۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاۤءُ وَلٰكِنْ لَّا يَعْلَمُوْنَ - ١٣
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!” Mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu.
Pada lafal as-sufaha' diperbolehkan untuk waqaf, namun sebaiknya dibaca washal.
ۛ ۛ waqaf mu'anaqah
contoh waqaf muanaqah sebagai berikut
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ - ٢
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
Pada waqaf ini wajib hukumnya untuk berhenti pada salah satu tempat. Misalnya ketika waqaf pada kata laa raiib, makan melanjutkan dari fiihi hudan lil muttaqin. Selain itu, tanda titik tiga yang pertama jika washal laa raiba fiih. Lalu dilanjutkan Hudan lil muttaqiin...
Penutup
Itulah beberapa tanda waqaf yang ada di dalam al-Qur'an sesuai dengan kebanyak rasm yang dipakai di Indonesia. Sekali lagi, tanda-tanda waqaf di dalam alquran itu sifatnya ijtihadiyah atau hasil pemikiran para ulama. Bukan dari Nabi Muhammad. Perlu diingat juga bahwa mengetahui tanda-tanda waqaf seperti ini juga salah satu indikator membaca alquran secara tartil.
Silakan menonton video di bawah ini untuk penjelasan secara audio visual
Post a Comment for "Tanda-tanda Waqaf di Dalam Al-Quran"